Minggu, 15 November 2015

Manajemen Resiko



MANAJEMEN RESIKO
A.    Pengertian
Sebelum kita membahas tentang apa itu manajemen resiko, dan berbagai informasi didalamnya ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari masing-masing komponen kata dari manajemen resiko.
Pengertian manajemen menurut para ahli diantaranya sebagai berikut.
Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas/ organiasasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (stoner)
Manajemen merupakan rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh anggota-anggota organisasi untuk mencapai tujuannya (Wilson bangun)
Dari pengertian 2 orang ahli diatas maka pengertian manajemen menurut penulis adalah aktivitas yang pengelolaan semua sumber daya dalam organisasi, aktivitas yang terkait adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasiaan guna mencapai tujuan sebuah organisasi.
Resiko adalah sebuah perbedaan hasil yang fakta dengan perkiraan kita sebelumnya, dan tingkat probabilitasnya dapat diukur dengan kuantitatif. Banyak orang yang masih rancu dalam membedakan antara ketidakpastian dengan resiko. Dalam ketidakpastian probabilitasnya tidak dapat diukur secara kuantitatif, berikut ini terdapat perbedaan antara ketidakpastian dengan probabilitas.
Resiko
Ketidakpastian
Jenis subyek kuantitatif
Jenis subyek yang tidak kuantitatif
Dapat mengukur kemungkinan nilai suatu kejadian
Tidak dapat mengukur  fluktuasi
Ada data pendukung mengenani kemungkinan kejadian
Tidak ada data pendukung mengukur kemungkinan kejadian

Pada intinya yang menjadi perbedaan mendasar antara resiko dengan ketidakpastian adalah informasi yang didapatkan. Jika informasi yang didapat adalah untuk menghitung sebuah probabilitas dari kemungkinan terjadinya suatu kejadian di masa depan maka ketidakpastian dapat berubah menjadi resiko, karena aka nada angka yang menunjukkan tingkat probabilitas dari kejadian tersebut. Resiko dapat menimpa siapapun, terjadi setiap saat, berpotensi merugikan perusahaan
Maka dari uraian tetang manajemen serta resiko, penulis memahami bahwa manajemen resiko adalah pengendalian, perencanaan, pengelolaan atas suatu kejadian yang tidak pasti hasilnya di masa depan dalam sebuah organisasi. Dari definisi singkat tersebut penulis beranggapan bahwa organisasi/ perusahaan tidak harus berpikir bahwa manajemen resiko dibentuk untuk tujuan menghilangkan adanya resiko, tetapi pada era modern ini manajemen resiko dibuat untuk menjadikan modal dalam menghadapi persaingan. Dengan adanya manajemen resiko diharapkan untuk memberikan nilai tambah perusahaan dibandingkan kompetitornya.  
B.    (Pra)Syarat Manajemen Resiko
a.       Kebijakan Manajemen Risiko
Manajemen resiko yang dilaksanakan harus relevan dengan konteks strategi dan tujuan organisasi
b.      Perencanaan Dan Pengelolaan Hasil
Dibutuhkan sebuah komitmen manajemen dan tanggung jawab semua pihak dalam organisasi, serta hasil dari manajemen resiko digunakan sebagai dasar (acuan) dalam pengambilan keputusan
c.       Sumber
Sumber utama adalah SDM. Maka perusahaan jika ingin memaksimalkan penerapan manajemen resiko harus meningkatkan kualifikasi SDM. Seperti mengadakan pelatihan-pelatihan
d.      Implementasi Program
Manajemen resiko diterapkan disetiap elemen perusahaan
e.      Tinjauan Manajemen
Kesesuaian kegiatan manajemen risiko yang sedang dilakukan dengan standar yang digunakan dalam perusahaan
C.     Proses Manajemen Resiko
a.       Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya
Menetapkan konteks:
-          Konteks umum             : hal yang perlu ada dalam manajemen resiko adalah                                                  gambaran dari cara menghadapi resiko yang berfokus
pada ruang lingkup yang akan dikelola
-          Konteks strategis         :konteks  yang memperhatikan hubungan perusahaan
dengan lingkungan internal atau eksternal
-          Organisasi                       : konteks yang memahami kemampuan
organisasi,tujuan organisasi,serta strategi yang akan
diterapkan
b.      Identifikasi risiko
Menggambarkan konsekuensi yang akan terjadi dengan memberikan rentang probabilitas yang ada serta mengidentifikasi peralatan dan teknik yang akan digunakan
c.       Analisis risiko
Membedakan risiko minor yang dapat diterima dari risiko mayor, dan untuk menyediakan data untuk membantu evaluasi dan penanganan risiko. Analisis risiko jika dilihat dari urutan tingkat kompleksitas dan besarnya biaya
1.       Analisis kualitatif
Dengan menggunakan data dari analisis umum yang diubah menjadi dalam bentuk kata, dan menggunakan skala deskriptif untuk menjelaskan seberapa besar potensi resiko
2.       Analisis Semi-Kuantitatif
Dari skala kualitatif diberikan nilai yang menggambarkan derajat konsekuensi dan probabilitas yang ada
3.       Analisis Kuantitatif
Data yang didapat diinformasikan dalam angka numeric
                                Jika diukur dari tingkat sensitifitasnya maka urutan analisis akan menjadi
1.       Analisis kuantitatif
2.       Analisis Semi-Kuantitatif
3.       Analisis kualitatif
d.      Evaluasi risiko
Hasil dari evaluasi resiko adalah gambaran tentang pentingnya resiko yang ada, lalu membantu manajer dalam memilih resiko yang diprioritaskan dan mengidentifikasi kerugian yang akan terjadi.  
e.      Pengendalian risiko
Dalam mengendalikan resiko dapat dikurangi, dihilangkan, ditransfer, hingga menghindarinya
f.        Pemantauan dan telaah ulang
Untuk menjamin terlaksananya seluruh proses manajemen risiko dengan optimal
g.       Koordinasi dan komunikasi
Komunikasi internal dan eksternal yang efektif penting untuk meyakinkan  pihak manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan, perusahaan juga harus memperhatikan kontributor dalam membuat keputusan tentang risiko yang dapat diterima berdasarkan pada persepsi mereka terhadap risiko
D.    Pengelolaan resiko
a.       Risk Avoidance, memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung resiko sama sekali
b.      Risk Reduction, metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu resiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu resiko
c.       Risk Transfer, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi)
d.      Risk Deferral, menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil
e.      Risk Retention, beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas, ex: resiko sistematik
E.     Penanganan resiko:
a.       High probability, high impact baiknya dihindari ataupun ditransfer.
b.      Low probability, high impact harus dihindari
c.       High probability, low impact dapat dikembangkan melalui contingency plan
d.      Low probability, low impact resiko ini dapat dikurangi, namun biayanya dapat saja melebihi dampak yang dihasilkan
F.     Jenis resiko
a.       Resiko murni: resiko yang dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan , tetapi tidak ada kemungkinan menguntungkan, ex mesin rusak
b.      Resiko spekulatif : resiko yang mengakibatkan 2 kemungkinan, antara untung atau rugi
c.       Resiko sistematik: resiko yang tidak dapat diversifikasi , tidak dapat dihilangkan/dikurangi walaupun melakukan penggabungan dari berbagai resiko, ex: resiko pasar
d.      Resiko unsystematic: dapat diversifikasi, dan dapat dihilangkan atau diekurangi dengan melakukan penggabungkan dari berbagai resiko. Ex: default risk
 “Don’t bother about genius. Don’t worry about being clever. Trust to hard work, perseverance, and determination” – Sir Frederick Treves (1853-1923) English Surgeon

DAFTAR PUSTAKA
Djohanputro, Bramantyo MBA, Ph.D. 2006. Manajemen Resiko Korporat Terintegrasi. Jakarta:Argya Putra
Wilson Bangun, 2008. Intisari Manajemen.Bandung:PT.Refika Aditama



Tidak ada komentar:

Posting Komentar