MANAJEMEN RESIKO
A. Pengertian
Sebelum kita membahas tentang apa itu manajemen resiko, dan
berbagai informasi didalamnya ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu
pengertian dari masing-masing komponen kata dari manajemen resiko.
Pengertian manajemen menurut para ahli diantaranya sebagai
berikut.
Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota
entitas/ organiasasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan (stoner)
Manajemen merupakan rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh
anggota-anggota organisasi untuk mencapai tujuannya (Wilson bangun)
Dari pengertian 2 orang ahli diatas maka pengertian manajemen
menurut penulis adalah aktivitas yang pengelolaan semua sumber daya dalam
organisasi, aktivitas yang terkait adalah perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasiaan guna mencapai tujuan sebuah organisasi.
Resiko adalah sebuah perbedaan hasil yang fakta dengan
perkiraan kita sebelumnya, dan tingkat probabilitasnya dapat diukur dengan
kuantitatif. Banyak orang yang masih rancu dalam membedakan antara
ketidakpastian dengan resiko. Dalam ketidakpastian probabilitasnya tidak dapat
diukur secara kuantitatif, berikut ini terdapat perbedaan antara ketidakpastian
dengan probabilitas.
Resiko
|
Ketidakpastian
|
Jenis subyek kuantitatif
|
Jenis subyek yang tidak
kuantitatif
|
Dapat mengukur kemungkinan
nilai suatu kejadian
|
Tidak dapat mengukur fluktuasi
|
Ada data pendukung mengenani
kemungkinan kejadian
|
Tidak ada data pendukung
mengukur kemungkinan kejadian
|
Pada intinya yang menjadi perbedaan mendasar antara resiko
dengan ketidakpastian adalah informasi yang didapatkan. Jika informasi yang
didapat adalah untuk menghitung sebuah probabilitas dari kemungkinan terjadinya
suatu kejadian di masa depan maka ketidakpastian dapat berubah menjadi resiko,
karena aka nada angka yang menunjukkan tingkat probabilitas dari kejadian
tersebut. Resiko dapat menimpa siapapun, terjadi setiap saat, berpotensi
merugikan perusahaan
Maka dari uraian tetang manajemen serta resiko, penulis
memahami bahwa manajemen resiko adalah pengendalian, perencanaan, pengelolaan
atas suatu kejadian yang tidak pasti hasilnya di masa depan dalam sebuah
organisasi. Dari definisi singkat tersebut penulis beranggapan bahwa
organisasi/ perusahaan tidak harus berpikir bahwa manajemen resiko dibentuk
untuk tujuan menghilangkan adanya resiko, tetapi pada era modern ini manajemen
resiko dibuat untuk menjadikan modal dalam menghadapi persaingan. Dengan adanya
manajemen resiko diharapkan untuk memberikan nilai tambah perusahaan
dibandingkan kompetitornya.
B. (Pra)Syarat Manajemen Resiko
a.
Kebijakan
Manajemen Risiko
Manajemen resiko yang dilaksanakan harus relevan dengan konteks strategi
dan tujuan organisasi
b.
Perencanaan
Dan Pengelolaan Hasil
Dibutuhkan sebuah komitmen manajemen dan tanggung jawab semua pihak dalam
organisasi, serta hasil dari manajemen resiko digunakan sebagai dasar (acuan)
dalam pengambilan keputusan
c.
Sumber
Sumber utama adalah SDM. Maka perusahaan jika ingin memaksimalkan
penerapan manajemen resiko harus meningkatkan kualifikasi SDM. Seperti
mengadakan pelatihan-pelatihan
d.
Implementasi
Program
Manajemen resiko diterapkan disetiap elemen perusahaan
e.
Tinjauan
Manajemen
Kesesuaian kegiatan manajemen risiko yang sedang dilakukan dengan standar
yang digunakan dalam perusahaan
C. Proses Manajemen Resiko
a.
Penentuan
konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya
Menetapkan konteks:
-
Konteks umum :
hal yang perlu ada dalam manajemen resiko adalah gambaran
dari cara menghadapi resiko yang berfokus
pada ruang lingkup yang akan dikelola
-
Konteks strategis :konteks yang
memperhatikan hubungan perusahaan
dengan lingkungan internal atau eksternal
-
Organisasi :
konteks yang memahami kemampuan
organisasi,tujuan organisasi,serta strategi yang akan
diterapkan
b. Identifikasi risiko
Menggambarkan konsekuensi yang akan terjadi dengan memberikan rentang
probabilitas yang ada serta mengidentifikasi peralatan dan teknik yang akan
digunakan
c. Analisis risiko
Membedakan risiko minor yang dapat diterima dari risiko mayor, dan untuk
menyediakan data untuk membantu evaluasi dan penanganan risiko. Analisis risiko
jika dilihat dari urutan tingkat kompleksitas dan besarnya biaya
1. Analisis
kualitatif
Dengan menggunakan data dari analisis umum yang diubah menjadi dalam
bentuk kata, dan menggunakan skala deskriptif untuk menjelaskan seberapa besar
potensi resiko
2. Analisis
Semi-Kuantitatif
Dari skala kualitatif diberikan nilai yang menggambarkan derajat
konsekuensi dan probabilitas yang ada
3. Analisis
Kuantitatif
Data yang didapat diinformasikan dalam angka numeric
Jika
diukur dari tingkat sensitifitasnya maka urutan analisis akan menjadi
1. Analisis
kuantitatif
2. Analisis
Semi-Kuantitatif
3. Analisis
kualitatif
d. Evaluasi risiko
Hasil dari evaluasi resiko adalah gambaran tentang pentingnya resiko yang
ada, lalu membantu manajer dalam memilih resiko yang diprioritaskan dan
mengidentifikasi kerugian yang akan terjadi.
e.
Pengendalian
risiko
Dalam mengendalikan resiko dapat
dikurangi, dihilangkan, ditransfer, hingga menghindarinya
f.
Pemantauan
dan telaah ulang
Untuk menjamin terlaksananya seluruh proses manajemen risiko dengan
optimal
g. Koordinasi dan komunikasi
Komunikasi internal dan eksternal yang efektif penting untuk
meyakinkan pihak manajemen sebagai dasar
pengambilan keputusan, perusahaan juga harus memperhatikan kontributor dalam membuat
keputusan tentang risiko yang dapat diterima berdasarkan pada persepsi mereka
terhadap risiko
D. Pengelolaan resiko
a.
Risk
Avoidance, memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung
resiko sama sekali
b. Risk Reduction, metode yang mengurangi
kemungkinan terjadinya suatu resiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang
dihasilkan oleh suatu resiko
c. Risk Transfer, umumnya melalui suatu kontrak
(asuransi)
d.
Risk
Deferral, menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas
terjadinya resiko tersebut kecil
e.
Risk
Retention, beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari
aktivitas, ex: resiko sistematik
E. Penanganan resiko:
a.
High
probability, high impact baiknya dihindari ataupun ditransfer.
b.
Low
probability, high impact harus dihindari
c.
High
probability, low impact dapat dikembangkan melalui contingency plan
d. Low probability, low impact resiko ini dapat dikurangi, namun
biayanya dapat saja melebihi dampak yang dihasilkan
F. Jenis resiko
a. Resiko
murni: resiko yang dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan , tetapi tidak
ada kemungkinan menguntungkan, ex mesin rusak
b. Resiko
spekulatif : resiko yang mengakibatkan 2 kemungkinan, antara untung atau rugi
c. Resiko
sistematik: resiko yang tidak dapat diversifikasi , tidak dapat
dihilangkan/dikurangi walaupun melakukan penggabungan dari berbagai resiko, ex:
resiko pasar
d. Resiko
unsystematic: dapat diversifikasi, dan dapat dihilangkan atau diekurangi dengan
melakukan penggabungkan dari berbagai resiko. Ex: default risk
“Don’t bother about genius. Don’t worry about
being clever. Trust to hard work, perseverance, and determination” – Sir Frederick Treves (1853-1923) English
Surgeon
DAFTAR PUSTAKA
Djohanputro,
Bramantyo MBA, Ph.D. 2006. Manajemen Resiko Korporat Terintegrasi.
Jakarta:Argya Putra
Wilson Bangun, 2008.
Intisari Manajemen.Bandung:PT.Refika Aditama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar